Kurikulum prototipe
merupakan kelanjutan dari kurikulum 2013 dengan salah satu tujuannya adalah
untuk pemulihan pembelajaran karena dampak dari pandemi Covid-19. Setelah
dilakukan evaluasi dari Kemdikbudristek penerapan kurikulum 2013 masih banyak
kelemahannya dengan banyak materi pelajaran dan dalam penerapannya guru masih dominan
dalam pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa. Maka melalui tulisan ini, penulis ingin memberikan informasi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam menerapkan kurikulum prototipe ini dan pada akhir tulisan terdapat tautan berbagai informasi yang berkaitan dengan Plattform atau aplikasi "Merdeka Mengajar" yang sudah digunakan selama ini oleh sekolah penggerak.