Kurikulum prototipe
merupakan kelanjutan dari kurikulum 2013 dengan salah satu tujuannya adalah
untuk pemulihan pembelajaran karena dampak dari pandemi Covid-19. Setelah
dilakukan evaluasi dari Kemdikbudristek penerapan kurikulum 2013 masih banyak
kelemahannya dengan banyak materi pelajaran dan dalam penerapannya guru masih dominan
dalam pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa. Maka melalui tulisan ini, penulis ingin memberikan informasi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam menerapkan kurikulum prototipe ini dan pada akhir tulisan terdapat tautan berbagai informasi yang berkaitan dengan Plattform atau aplikasi "Merdeka Mengajar" yang sudah digunakan selama ini oleh sekolah penggerak.
Saat penerapan
kurikulum darurat, terjadi mitigasi 73 persen dari learning loss. Dan ini
dilanjutkan dengan kurikulum prototipe pemulihan pembelajaran yang menjadi
dasar untuk pengembangan kurikulum prototipe. Selama dua tahun, yaitu tahun
2022 sampai dengan 2024 sekolah dapat menerapkan kurikulum prototipe ini. Untuk
kemudian akan kita evaluasi kembali dan akan dijadikan kurikulum secara
nasional. Kurikulum prototipe ini mendorong pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan
kompetensi dasar.
Di tahun ini tidak
ada kebijakan kurikulum baru, tetapi kebijakan pemulihan pembelajaran akibat
pandemi. Dalam dua tahun ke depan, kurikulum yang disederhanakan akan terus
dievaluasi sambil memperkenalkan kepada seluruh masyarakat. Oleh karena itu,
untuk melihat efektivitas penerapan kurikulum prototipe secara terbatas, satuan
pendidikan yang telah bergabung dalam barisan Sekolah Penggerak akan
dilibatkan. bahwa penerapan kurikulum prototipe bukan suatu perintah, melainkan
pilihan.
Namun bagi sekolah
yang masih mau menerapkan kurikulum 2013 tetap juga masih diperbolehkan. Jadi
untuk tahun pelajaran 2022/2023 sekolah boleh memilih 4 opsi dalam pemilihan
kurikulum yang akan digunakan di satuan pendidikannya masing-masing. Pilihan
atau opsi tersebut adalah: 1) menggunakan kurikulum 2013 secara utuh; 2) kurikulum
darurat; 3) kurikulum yang disederhanakan secara mandiri; dan 4) kurikulum
prototipe.
Kemdikbudristek
menginginkan agar satuan pendidikan secara sukarela menerapkannya berdasarkan
pemahaman yang baik sehingga merasa memiliki dengan kurikulum apapun yang
dipilih. Bukannya mengatakan ini kurikulum pusat. Sekali lagi, tidak ada unsur
paksaan karena kalau status kebijakan ini sifatnya tidak wajib. Namun bagi
sekolah yang akan melaksanakan kurikulum prototipe secara mandiri maka perlu
melakukan 3 tahap persiapan seperti pada
gambar di bawah ini.
Bagi satuan pendidikan yang tertarik, sebagai langkah awal, mereka akan diberi pemahaman tentang paradigma kurikulum ini terlebih dahulu. Lalu, sekolah diberi kebebasan untuk memilih apakah ingin langsung belajar sambil praktik, atau ingin mempelajari dulu konsepnya selama satu tahun untuk kemudian baru diimplementasikan di tahun berikutnya. Kemudian, guru dan siswa diberi kesempatan untuk memberi umpan balik terkait pengalaman mereka selama menjalankan kurikulum ini.Kemudian pemerintah akan membantu melalui penyediaan berbagai sarana dan pendampingan yang dibutuhkan seperti di bawah ini:
Pelaksanaan
kurikulum prototipe akan dilaksanakan secara bertahap baik bagi sekolah
penggerak maupun sekolah yang melaksanakan secara mandiri. Seperti pada
pelaksanaan kurikulum 2013 dulu yang dilaksanakan pada kelas X terlbih dahulu
baru kemudian dilaksanakan secara keseluruhan. Kemudian juga Kemdikbudristek telah menyediakan platform "Merdeka Mengajar" untuk mengakses bahan atau sumber belajar dalam
mengimplementasikan kurikulum prototipe ini yang bisa diunduh pada Play Store Smart Phone anda. Cara mengunduh dan menginstal aplikasi ini serta informasi lainnya dapat dilihat pada akhir tulisan ini.
Kepala sekolah harus paham betul konsep pembelajaran yang berorientasi pada siswa supaya bisa mengelola SDM yang ada di satuan pendidikan dan melihat kualitas belajar siswa. Kepala sekolah juga harus melakukan supervisi ke dalam kelas, serta membangun jejaring dengan komite dan masyarakat untuk menjamin proses belajar yang berlangsung memiliki manfaat.
Tautan unduhan seputar informasi dan cara penggunaan Platform
Merdeka Mengajar dapat diakses di bawah ini:
[Infografik] Pengenalan Platform Merdeka Mengajar
[Infografik] Cara Instal dan Login Platform Merdeka Mengajar
[Infografik] Pelatihan Mandiri dan Video Inspirasi
[Infografik] Menggunakan Aksi Nyata
[Infografik] Pengenalan Bukti Karya Saya
[Infografik] Cara Menggunakan Bukti Karya Saya
[Infografik] Mengelola Kelas dan menggunakan Asesmen Murid
[User Manual] Instal, Login, Kelas, Perangkat Ajar, dan Asesmen Murid
[User Manual] Pelatihan Mandiri dan Video Inspirasi
[User Manual] Bukti Karya Saya
[Video Tutorial] Instal dan Login Platform Merdeka Mengajar
[Video Tutorial] Mengenal Platform Merdeka Mengajar
[Video Tutorial] Mencari dan Mengunduh Perangkat Ajar
[Video Tutorial] Menandai dan Membuat Folder Modul Ajar
[Video Tutorial] Memanfaatkan Menu Kelas
[Video Tutorial] Menggunakan
Asesmen Murid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar